Resistor

Rabu, 29 Juli 2009
Resistor adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Dengan resistor listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Tentunya anda bertanya-tanya, apa itu resistor ?, seperti apa bentuknya ?, bagaimana cara kerjanya ?, oops..., nanti dulu saya baru akan menjelaskannya.

Suatu fungsi dalam dunia teknik tentunya mempunyai satuan atau besaran, misalnya untuk berat kita tahu bahwa pada umumnya satuannya adalah "gram", satuan jarak pada umumnya orang memakai satuan " meter ". Nah untuk resistor satuannya adalah OHM, jadi mulai sekarang kita biasakan untuk menyebut besarnya nilai suatu resistor atau tahanan kita gunakan satuan OHM, yang sebenarnya berasal dari kata OMEGA. Maka tidaklah heran bila lambang dari OHM berbentuk seperti tapal kuda orang yunani menyebutnya omega entah kenapa demikian saya juga kurang paham karena saya bukan ahli sejarah he he he . Ok, jadi bila nanti anda melihat rangkaian elektronika lalu disitu tertulis misalnya 470 maka itu adalah sebuah resistor dengan nilai 470 OHM.., paham..!!.

Didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R " , sedangkan icon nya seperti ini : . Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR ( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang yang nilai resistansinya berubah tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC ( Negative Thermal Resistance )


Berbagai Jenis type dan bentuk Resistor


Lambang-lambang dari beberapa Jenis Resistor

Untuk resistor jenis carbon maupun metalfilm biasanya digunakan kode-kode warna sebagai petunjuk besarnya nilai resistansi ( tahanan ) dari resistor. Kode-kode warna itu melambangkan angka ke-1, angka ke-2, angka perkalian dengan 10 ( multiflier ), nilai toleransi kesalahan, dan nilai qualitas dari resistor. Kode warna itu antara lain Hitam, Coklat, Merah, Orange, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-abu, Putih, Emas dan Perak. ( lihat gambar 1-b dan tabel 1 ). Warna hitam untuk angka 0, coklat untuk angka 1, merah untuk angka 2, orange untuk angka 3, kuning untuk angka 4, hijau untuk angka 5, biru untuk angka 6, ungu untuk angka 7, abu-abu untuk angka 8, dan putih untuk angka 9. Sedangkan warna emas dan perak biasanya untuk menunjukan nilai toleransi yaitu emas nilai toleransinya 10 %, sedangkan perak nilai toleransinya 5 %.

Wah banyak sekali sulit untuk menghafalnya..!, hmmm.., kalau anda merasa kesulitan menghafal kode warna dari resistor beserta nilainya, coba perhatikan teks yang saya beri huruf tebal diatas. Kalau disatukan akan menjadi sebuah kata yang mungkin mudah bagi anda untuk menhafalnya ( Hi Co Me O Ku Hi B U A P == 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ). Ok sekali lagi coba anda lihat gambar 1-b dan tabel 1

Nah sekarang mari kita mencoba membaca nilai suatu resistor. Misalkan anda melihat sebuah resistor dengan kode warna sebagai berikut : Coklat, merah, merah, dan emas. Berapa nilai resistansi dari resistor tersebut..?. ( Perlu diingat..! : Untuk membaca angka pertama dari kode warna resistor anda harus melihat warna yang paling dekat dengan ujung sebuah resistor dan biasanya untuk angka ke-1,2 dan 3 saling berdekatan sedangkan untuk kode warna dari toleransi agak jauh dari warna-warna yang lain, sekali lagi lihat gambar 1-b dan tabel 1

Untuk membaca kode warna resistor seperti yang dipermasalahkan diatas, kita mulai menerjemahkan satu persatu kode tersebut. Warna pertama Coklat, berarti angka 1, warna kedua warna merah, berarti angka 2, warna ketiga warna merah berarti multiflier, perkalian dengan 10 pangkat 2. kalau diterjemahkan 12 X 10 2 = 12 X 100 = 1200. Berarti 1200 Ohm. dengan nilai toleransi sebesar 10 %. Akurasi dari resistor tersebut berarti 1200 X ( 10 : 100 ) = 1200 X ( 1 : 10 ) = 120. ( he he he, itulah ilmu exacta selalu berhubungan dengan matematika yupsss, padahal saya juga pusing nih ngitung-ngitung yang ginian, ha ha ha.. selingan aja ) jadi nilai sebenarnya dari resistor tersebut adalah maximum 1200 + 120 = 1320 Ohm, sedangkan nilai minimum nya adalah 1200 - 120 = 1080 Ohm. Kenapa demikian ...?. Karena karakteristik dari bahan baku resistor tidak sama, walaupun pabrik sudah mengusahakan agar dapat menjadi standart tetapi apa daya prosesnya menjadi tidak standart. Untuk itulah pabrik menyantumkan nilai toleransi dari sebuah resistor agar para designer dapat memperkirakan seberapa besar faktor x yang harus mereka fikirkan agar menghasilkan yang mereka kehendaki.

Sekarang coba saya kasih soal lalu anda cari nilai nya sendiri, ( buat PR . he he he..., kayak anak SD aja ). Soalnya begini : Didalam sebuah rangkaian saya melihat sebuah resistor jenis carbon dengan warna-warna sebagai berikut ; Merah, Kuning, Hijau dan Perak. Berapa nilai minimum dari resistor tersebut ?.

Di dalam praktek para designer sering kali membutuhkan sebuah resistor dengan nilai tertentu. Akan tetapi nilai resistor tersebut tidak ada di toko penjual, bahkan pabrik sendiri tidak memproduksinya. Lalu bagaimana solusinya..?. Nah...!, seperti yang pernah saya singgung diatas bahwa ilmu exacta selalu berhubungan dengan matematika, maka untuk mendapatkan suatu nilai resistor dengan resistansi yang unik dapat dilakukan dua cara ; Pertama cara SERIAL, dan yang kedua cara PARALEL. ( Wah.., nambah pusing lagi nih..! ). Dengan cara demikian maka masalah designer diatas dapat terpecahkan. Bagaimana cara Serial dan bagaimana pula cara Paralel, untuk lebih jelasnya coba anda perhatikan gambar berikut.

Cara memasang Resistor cara Serial dan Paralel 



Dengan Cara tersebut suatu nilai resistor dapat menjadi unik. Lalu bagaimana menghitungnya ?, Ehmm. mudah saja, untuk cara serial anda tinggal menambahkan saja nilai resistor 1 dan nilai resistor 2. ( R1 + R2 ) . Sedangkan untuk cara paralel anda dituntut untuk mengerti ALJABAR ( wah-wah lagi-lagi matematika ) tapi mudah kok. Kalau ingin mahir Matematika buka saja topik yang membahas khusus tentang matematika di situs ini juga. Ok kembali ke permasalahan. Untuk cara paralel ditentukan rumus sebagai berikut : misalkan kita memparalel dua buah resistor, resistor pertama diberi nama R1 dan resistor kedua diberi nama R2, maka rumusnya adalah : 1/R= ( 1/R1 ) + ( 1/R2 )

Contoh : Kita mempunyai dua buah resistor dengan nilai berikut R1=1000 Ohm , R2=2000 Ohm, bila kita menggunakan cara serial maka didapat hasil R1+R2 1000+2000 = 3000 Ohm, sedangkan bila kita menggunakan cara Paralel maka didapat hasil :
  1 / R = 1 / R1 + 1 / R2
  1 / R = (1/1000) + (1/2000)
  1 / R = (2000 + 1000) / (1000 X 2000) 
  1 / R = (3000) / (2000000)
  1 / R = 3 / 2000
  3R = 2000
  R = 2000 / 3
  R = 666,7 Ohm -----> Resistor Hasil Paralel.
silahkan buktikan sendiri dengan persamaan aljabar dalam matematika.


KODE WARNA APPLET WARNA NILAI TOLERANSI
Hitam 0 -----
Coklat 1 -----
Merah 2 -----
Orange 3 -----
Kuning 4 -----
Hijau 5 -----
Biru 6 -----
Ungu 7 -----
Abu-abu 8 -----
Putih 9 -----
Emas 0,1 10 %
Perak 0,01 1 %

Sumber : http://ballz.ababa.net/suryascience/elek1.html

Read Full 0 komentar

Amalan-Amalan di Bulan Rajab

Selasa, 30 Juni 2009
Sekarang ini kita memasuki bulan Rajab. Ternyata, banyak sekali keutamaan bulan ini. Oleh karena itu, banyak amalan utama yang baik jika kita melakukannya.
Berikut saya copy pastekan dari Islam house tentang amalan-amalan di bulan Rajab.

Bulan Rajab yang termasuk salah satu dari bulan-bulan haram sebagaimana firman Allah SWT:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa (At-Taubah 36)

Empat bulan haram itu disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW berikut :

إن الزمان قد استدار كهيئته يوم خلق السماوات والأرض السنة اثنا عشر شهرا منها أربعة حرم ثلاث متواليات ذو القَعدة وذو الحجة والمحرم ورجب مضر الذي بين جمادى وشعبان (رواه البخاري ومسلم).

"Sesungguhnya zaman telah berputar seperti pada hari penciptaan langit dan bumi, setahun terdapat dua belas bulan dan empat di antaranya adalah bulan haram dan tiga diantaranya berturut-turut, yaitu dzul qa'dah, dzul hijjah, muharram dan rajab mudhar yang berada di antara jumadil awal, jumadil akhir dan sya'ban" (HR. Bukhari dan Muslim)



Bulan-bulan haram memiliki kedudukan yang agung, dan bulan rajab termasuk salah satu dari empat bulan tersebut. Dinamakan bulan-bulan haram karena :

1. Diharamkannya berperang di bulan-bulan itu kecuali musuh yang memulai.

2. Keharaman melakukan perbuatan-perbuatan maksiat dibulan ini lebih besar di bandingkan bulan yang lain.

Allah berfirman :

يا أيها الذين آمنوا لا تحلوا شعائر الله ولا الشهر الحرام


"Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan janganlah melanggar kehormatan bulan-bulan haram" (Al-Maidah 2)

Yaitu janganlah melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan sehingga merusak kesucian bulan-bulan tersebut. Larangan ini mencakup melakukan atau beritikad melakukan perbuatan dosa.

Karena kedudukannya yang khusus itu maka hendaklah dijaga kesucian bulan-bulan haram dengan menjauhi maksiat, sebab kadar dosa dan maksiat akan diperbesar karena pemuliaan Allah atas bulan-bulan tersebut. Karena itulah Allah telah secara khusus memperingatkan kita di ayat yang lalu agar jangan menzalimi diri di bulan-bulan itu padahal secara umum perbuatan tersebut diharamkan pada setiap waktu.


Do'a memasuki bulan rajab

Di antara do'a yang dibaca ketika memasuki bulan rajab sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW dari sahabat Anas bin Malaik ra. adalah :

اللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانٍ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان

"Ya Allah berkahilah kami di bulan rajab dan sya'ban dan sampaikanlah (umur) kami hingga ramadhan". Hanya saja hadits ini dilemahkan oleh sebagian ulama ahli hadits.



Amalan-amalan yang terjadi di bulan Rajab dan hukumnya

1. Puasa di bulan Rajab

Keutamaan berpuasa di bulan rajab tidaklah bersumber dari Rasulullah SAW ataupun dari sahabat-sahabatnya. Syari'at berpuasa di dalamnya sama dengan yang ada di bulan-bulan yang lain seperti puasa senin dan kamis, berpuasa tiga hari biydh dan puasa Dawud (sehari berpuasa dan sehari tidak). Sedangkan Umar ra. melarang untuk menghususkan berpuasa di bulan rajab karena hal itu menyerupai perbuatan orang jahiliyah.

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata : "
Tidak ada hadits shahih yang bisa dijadikan hujjah (landasan hukum) tetang keutamaan bulan rajab, termasuk puasa di dalamnya atau puasa tertentu dan shalat tertentu yang khusus dilakukan dibulan rajab. Sedangkan hadits-hadits yang ada tentang hal itu terbagi dua : dhaif (lemah) dan maudhu (palsu)"!!. Hadits-hadits tersebut dikumpulkannya dengan jumlah 11 hadits dhaif dan 21 hadits maudhu.

Imam Ibnu Qayim berkata: "Dan Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa selama tiga bulan berturut-turut (yaitu rajab, sya'ban dan ramadhan) sebagaimana yang banyak dilakukan orang. Tidaklah puasa khusus rajab maupun puasa-puasa lain di bulan itu lebih disukai dibandingkan di bulan-bulan yang lain".

Dalam fatwa laznah ad-Daimah dikatakan bahwa tidak diketahui adanya sumber syar'i tentang pengkhususan puasa pada hari-hari di bulan rajab.



2. Umrah di bulan Rajab

Tidak ada satu hadits pun yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW berumrah (khusus) di bulan rajab. Oleh karena itu mengkhususkan umrah di bulan rajab serta meyakini bahwa umrah di dalamnya terdapat keutamaan yang tertentu, adalah termasuk perbuatan bid'ah. Tidak pernah Rasulullah menetapkan berumrah di bulan rajab, bahkan Ummul Mukminin Aisyah ra. telah mengingkari hal tersebut (HR. Bukhari)

Syeikh Muhammad bin Ibrahim berkata dalam fatwanya : "Pengkhususan beberapa hari rajab dengan amalan seperti ziyarah dan lain-lain tidaklah memiliki sumber hukum. Sebagaimana yang ditetapkan oleh Imam Abu Syamah dalam kitab al-bida' wa al-hawadits, bahwa tidak ada pengkhususan ibadah di waktu-waktu yang tidak dikhususkan oleh syar'i. Karena tidak ada waktu yang lebih utama dari waktu yang lain kecuali jika syari'at telah mengutamakannya, bisa dengan hanya mengutamakan ibadah tertentu atau mengutamakan semua amalan baik dalam waktu tersebut yang berbeda dengan waktu yang lain. Oleh karena itu para ulama mengingkari adanya pengkhususan bulan rajab dengan memperbanyak umrah. Akan tetapi jika seseorang berumrah di bulan rajab tanpa meyakini adanya keutamaan khusus umrah dibulan itu maka tidak apa-apa.



3. Shalat Raghaib

Yaitu shalat sebanyak dua belas raka'at setelah shalat maghrib pada awal jum'at dengan enam kali salam. Dibaca pada setiap raka'at setelah surat fatihah surat al-Qadr tiga kali, surat al-Ikhlas dua belas kali dan setelah selesai melaksanakan shalat membaca shalawat Nabi sebanyak tujuh puluh kali dan berdo'a sekehendak hati.

Shalat ini dibuat oleh para pendusta. Tentang hal itu Imam Nawawi berkata : "Itu termasuk bid'ah yang buruk dan kemungkaran yang besar, maka hendaklah ditolak dan ditinggalkan. Termasuk kemungkaranlah bagi yang mengerjakannya".

Ibnu Jauzi berkata "Tidak diragukan lagi bahwa itu merupakan perbuatan bid'ah yang mungkar dan haditsnya palsu" (al-Maudu'at : 2/124).

Syeikh Islam Ibnu Taymiyah berkata : "Shalat raghaib merupakan bid'ah berdasarkan kesepakatan para ulama agama seperti Imam Malik, Syafi'i, Abu Hanifah, Ats-Tsauri, Al-Auza'i, Al-Laits dan lainnya. Sedangkan hadits yang diriwayatkan tentang hal itu menurut para ahli hadits adalah suatu kebohongan.

Ditambahkan oleh al-Hafidz Ibnu Rajab : Hadit yang diriwayatkan tentang kekhsusuan shalat raghaib di bulan rajab itu adalah kebohongan dan batal. Shalat itu merupakan bid'ah dalam pandangan jumhur ulama… hadits tetang hal itu muncul setelah empat ratus tahun kemudian dan tidak diketahui oleh para pendahulu dan tidak pernah mereka bicarakan. (Lathaif al-Ma'arif : 228).



4. Berkumpul dan merayakan Mi'raj pada malam ke 27 di bulan rajab

Tidak ada dalil yang menentukan tanggal tersebut maupun bulannya. Terdapat perbedaan besar tentang hal ini yang pada hakekatnya itu suatu kebodohon. "Tidak ada dalam hadits-hadits sahih pengkhususan malam itu, jika ada yang mengkhususkannya itu tidaklah sah dan tidak ada sumbernya". Ini dijelaskan dalam Kitab al-Bidayah wa an-Nihayah oleh Ibnu Katsir (2/107) dan kitab Majmu'ul Fatawa (25/298).

Pengkhususkan malam tersebut dalam bentuk menambah ibadah seperti shalat malam dan puasa di siang harinya, atau menampakkan kegembiraan dan suka cita dengan mengadakan perayaan-perayaan yang bercampur dengan perbuatan-perbuatan haram seperti ikhtilat (bercampurnya laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim), nyanyian dan musik. Ini semua nyata tidak boleh dilakukan pada dua hari 'ied yang ada syaria'tnya apalagi hari-hari 'ied yang bid'ah seperti perayaan isra dan mi'raj ini.

Shalat pada malam ke 27 atau sering dikenal dengan nama shalat malam mi'raj adalah termasuk perbuatan bid'ah yang tidak ada sumbernya (lihat kitab Khatimatu safar as-Sa'adah oleh Fayruz Abadi (150) dan kitab At-Tankit oleh Ibnu Hammat (97)). Adapun dikatakan bahwa peristiwa Isra Mi'raj berada di bulan rajab dan berada pada tanggal tersebut, menurut ahli ta'dil wa tajrih adalah juga termasuk kebohongan (lihat kitab al-Ba'its (232) dan Mawahib al-jalil (2/408)).

Abu Ishaq Ibrahim al-Harbi berkata bahwa persitiwa isra dan mi'raj Rasulullah SAW terjadi pada tanggal 27 rabi'ul awal (lihat kitab al-Ba'its (232) Syarh Muslim oleh Imam Nawawi (2/209) Tabyinul 'Ujb (21) Mawahib al- Jalil (2/308)). Adapun yang melaksanakan shalat di malam ke 27 rajab berdalil dengan riwayat yang berbunyi :

في رجب ليلة كُتب للعامل فيها حسنات مائة سنة وذلك لثلاث بقين من رجب ..

"Di Bulan rajab terdapat suatu malam yang akan dicatat bagi yang melaksanakan kebaikan di waktu itu dengan kebaikan seratus tahun, yaitu pada tiga hari terakhir bulan rajab…"

Hadits ini diriwayatkan oleh imam Baihaqi dalam kitabnya Asy-Syu'ab (3/374) yang telah ia dha'if-kan sebagaimana juga telah didhai'if-kan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitabnya Tabyin al-'Ujb (25). Para ulama juga telah bersepakat bahwa malam yang paling utama dalam setahun adalah malam lailatul qadar, hal ini tentu bertentangan dengan hadits di atas.



5. Pemotongan hewan kurban ('atirah)

Beberapa ulama mensunahkan pemotongan hewan pada bulan rajab berdasarkan dalil hadits yang diriwayatkan oleh Mukhannaf ibn Salim ra. berikut :

كنا وقوفا مع النبي صلى الله عليه وسلم بعرفات فسمعته يقول : ( يا أيها الناس على كل أهل بيت في كل عام أضحية وعتيرة هل تدرون ما العتيرة ؟ هي التي تسمونها الرجبية ) رواه أحمد وأبو داود والنسائي والترمذي

Kami berwuquf bersama Rasulullah SAW di Arafah, dan saya mendengar beliau bersabda : "Wahai sekalian manusia, kewajiban setiap keluarga melakasanakan 'atirah (kurban) setiap tahun, tahukah kamu apa itu 'atirah? Itulah yang kamu sekalian namakan rajabiyah (kurban di bulan rajab)." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai dan Tirmidzi).

Imam Tirmidzi berkata : ini adalah hadits hasan gharib yang hanya diketahui melalui hadits ibn Aun. Hadits ini didha'ifkan oleh Ibnu Hizam, Abdul Haq dan Ibnu Katsir.

Jumhur ulama telah bersepakat bahwa hadits itu dimansuh oleh hadtis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. berikut :

أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : لا فَرَعَ ولا عَتِيرَة. رواه البخاري ومسلم

Rasulullah SAW bersabda : tidak ada fara' juga 'atirah. (HR. Bukhari dan Muslim)

Imam Abu Dawud berkata bahwa fara' itu adalah onta yang disembelih untuk berhala kemudian dimakan dagingnya dan kulitnya digantung di atas pohon dan 'atirah adalah korban yang dilaksanakan pada sepuluh pertama bulan rajab. 'Atirah ini merupakan kebiasaan masyarakat jahiliyah. Yang kemudian hal itu dilarang Rasulullah SAW.



6.
Ziyarah kubur di bulan rajab.

Fenomena yang nampak juga dilakukan beberapa kalangan masyarakat adalah melaksanakan ziyarah kubur di bulan rajab dengan beranggapan bahwa itu lebih utama dibandingkan di bulan-bulan yang lain. Ini juga termasuk perbuatan bid'ah yang tidak pernah dicontohkan di zaman Rasululullah SAW dan para sahabat. Ziyarah kubur memang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan dilakukan kapan saja dalam setahunnya.

Adapun hal yang disyari'atkan dan dianjurkan dilaksanakan di bulan rajab adalah:

Meninggalkan perbuatan yang dilarang dan diharamkan seperti menzalimi diri sendiri, serta memperbanyak ketaatan pada Allah dan memperbanyak perbuatan baik. Bertobat nasuha dan kembali pada Allah SWT serta mempersiapkan diri memasuki bulan ramadhan agar termasuk para pemenang di bulan tersebut dan memperoleh lailatul qadar. Persiapan dilakukan dengan cara melatih hati dan jasmani dengan ibadah dan ketaatan dan merendahkan diri di hadapan Allah serta melaksanakan segala perintahNya.

Wallahu a'lam bish-shawab.



Disarikan dari makalah :

- Tanbiihaat haula syahr rajab oleh Ibrahim Al-Haddadi

- Syahr Rajab bain al-mubtada' wa al-masyru' oleh Dr. Naif bin Ahmad bin Ali Al-Hamd


Ya, begitulah yang saya kutip dari Islam House tentang amalan-amalan di Bulan Rajab. Dari semua yang saya baca saat browsing ke beberapa website, itulah yang saya pahami. Barangkali sobat semua bisa menjelajah sendiri ke beberapa sumber lain untuk lebih jelasnya. Mari belajar bersama ya:)
Thanks sobat semua.
Read Full 0 komentar

Dijual, Ruko di Klaten

Minggu, 21 Juni 2009

KLATEN, RUKO DIJUAL


Dijual            : 1 buah ruko di Jl. Pramuka 13 Klaten
Status           : Hak milik atas nama Ny. Nur Halimah
Luas Tanah  : 238m Full bangunan
Lokasi           : Jl. Pramuka no. 13 Klaten

Sangat strategis :
> Dekat BRI Pusat
> Dekat PKU Muhammadiyah Klaten
> Dekat Stasiun Klaten
> Dekat Pasar Ngepos


Harga           : Rp 500jt (bisa nego)


Keterangan lebih lanjut hubungi
(0272) 323445 atau 0857 2822 8631


Tanpa Perantara



Read Full 2 komentar

Imagine the Universe News

Jumat, 19 Juni 2009
NASA's Swift satellite and an international team of astronomers have found a gamma-ray burst from a star that died when the universe was only 630 million years old, or less than five percent of its present age. The event, dubbed GRB 090423, is the most distant cosmic explosion ever seen.

"Swift was designed to catch these very distant bursts," said Swift lead scientist Neil Gehrels at NASA's Goddard Space Flight Center in Greenbelt, Md. "The incredible distance to this burst exceeded our greatest expectations -- it was a true blast from the past."

At 3:55 a.m. EDT on April 23, Swift detected a ten-second-long gamma-ray burst of modest brightness. It quickly pivoted to bring its ultraviolet/optical and X-ray telescopes to observe the burst location. Swift saw a fading X-ray afterglow but none in visible light.

"The burst most likely arose from the explosion of a massive star," said Derek Fox at Pennsylvania State University. "We're seeing the demise of a star -- and probably the birth of a black hole -- in one of the universe's earliest stellar generations."
Gamma-ray bursts are the universe's most luminous explosions. Most occur when massive stars run out of nuclear fuel. As their cores collapse into a black hole or neutron star, gas jets -- driven by processes not fully understood -- punch through the star and blast into space. There, they strike gas previously shed by the star and heat it, which generates short-lived afterglows in many wavelengths.
"The lack of visible light alone suggested this could be a very distant object," explained team member Edo Berger of Harvard University.
Beyond a certain distance, the expansion of the universe shifts all optical emission into longer infrared wavelengths. While a star's ultraviolet light could be similarly shifted into the visible region, ultraviolet-absorbing hydrogen gas grows thicker at earlier times. "If you look far enough away, you can't see visible light from any object," he noted.

Within three hours of the burst, Nial Tanvir at the University of Leicester, U.K., and his colleagues reported detection of an infrared source at the Swift position using the United Kingdom Infrared Telescope on Mauna Kea, Hawaii. "Burst afterglows provide us with the most information about the exploded star and its environs," Tanvir said. "But because afterglows fade out so fast, we must target them quickly."

At the same time, Fox led an effort to obtain infrared images of the afterglow using the Gemini North Telescope on Mauna Kea. The source appeared in longer-wavelength images but was absent in an image taken at the shortest wavelength of 1 micron. This "drop out" corresponded to a distance of about 13 billion light-years.

As Fox spread the word about the record distance, telescopes around the world slewed toward GRB 090423 to observe the afterglow before it faded away.

At the Galileo National Telescope on La Palma in the Canary Islands, a team including Guido Chincarini at the University of Milan-Bicocca, Italy, determined that the afterglow's so-called redshift was 8.2. Tanvir's team, gathering nearly simultaneous observations using one of the European Southern Observatory's Very Large Telescopes on Cerro Paranal, Chile, arrived at the same number. The burst exploded 13.035 billion light-years away.

"It's an incredible find," Chincarini said. "What makes it even better is that a telescope named for Galileo made this measurement during the year in which we celebrate the 400th anniversary of Galileo's first astronomical use of the telescope."

A few hours later, Tanvir's team confirmed the distance using one of the European Very Large Telescopes on Cerro Paranal in Chile.

The previous record holder was a burst seen in September 2008. It showed a redshift of 6.7, which places it 190 million light-years closer than GRB 090423.

Swift is managed by Goddard. It was built and is being operated in collaboration with Penn State University, University Park, Pa., the Los Alamos National Laboratory in New Mexico, and General Dynamics of Gilbert, Ariz., in the U.S. International collaborators include the University of Leicester and Mullard Space Sciences Laboratory in the United Kingdom, Brera Observatory and the Italian Space Agency in Italy, and additional partners in Germany and Japan.

Read Full 0 komentar
 

© Technorati Style Copyright by charlie poenya | Template by One-4-All | Made In Indonesia